Sekolah Kepenulisan I

 

   Malang- Pegerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon “Kawah” Chondrodimuko mendorong para kadernya menggali potensi diri dengan wawasan literasi. Salah satunya dengan menyelenggarakan pelatihan kepenulisan karya tulis ilmiah secara offline dan online pada hari Minggu (28/02/2021). Pelatihan kepenulisan ini bertemakan “Membentuk Katalisator Intelektual dengan Tulisan”. 

       Acara ini dimoderatori oleh sahabat Ata Fauzi Azizi dengan pemateri Ustadzah Dr. Nuril Mufidah, M.Pd. Beliau merupakan sosok yang sudah malang melintang dalam dunia kepenulisan karya tulis ilmiah. Karya-karya beliau berupa jurnal nasional dan internasional bisa kita nikmati  di situs-situs jurnal ilmiah yang ada, salah satunya di Ijaz Arabi Journal of Arabic Learning.

   Dosen Pendidikan Bahasa Arab di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruaan, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini berpandangan bahwasanya ruh dari para akademisi dan aktivis pergerakan sejatinya berada pada tulisan. 

   “Kita bisa dikatakan sebagai kaum akademisi apabila kita memiliki bukti nyata seperti halnya karya tulis. Ketika kita menulis sama halnya seperti kita masuk kuliah, sama-sama memiliki tujuan dan urgensi yang sangat penting.” Ujarnya.

     Sosok yang penah berproses di PMII Rayon al-Maturidi Universitas Negeri Malang ini memberikan motifasinya kepada para penulis yang menghadapi permasalahan atau konflik batin dalam diri terkait keistiqomahan. Beliau mengungkapkankan bahwasanya niat awal dalam menulis sangatlah berpengaruh pada proses kepenulisan kita kedepannya, maka ketika kita mengalami persoalan keistiqomahan ini, ingatlah kembali niat awal kita dalam menulis untuk apa. 

    Kemudian salah seorang kader PMII Rayon “Kawah” Chondrodimuko meminta tips ketika keinginan menulis itu sudah muncul akan tetapi ditengah jalan kehilangan ide dalam mengembangkannya. Menanggapi hal ini beliau memberika jawaban yang sangat elegan. 

      “Apabila kita benar-benar ingin menulis, mulailah dari yang hal-hal yang sederhana terlebih dahulu, menulis apa yang kita lihat, kita dengar, dan kita rasakan, misalnya saja menulis di status media sosial. Jika kita ingin menulis dalam lingkup yang lebih luas, seperti menulis artikel, maka bisa kita kembangkan status media sosial tersebut ditambahi dengan referensi-referensi lain sebagai data pendukung dari tulisan kita.”

    Pesan terakhir pemateri kepada seluruh peserta sekolah kepenulisan sebelum menutup materinya yaitu “ketika kita ingin menulis, maka niatkan dari awal bahwasanya kita akan benar-benar istiqomah dalam melakukannya, karena sejatinya menulis itu untuk mengabadi, di mana dalam keabadian tersebut kita bisa menemukan kebermanfaatan dalam tulisan yang kita sampaikan kepada orang lain.” 

  Melalui LSO Jurnalis, Penelitian, dan Pengembangan (JURLITBANG), PMII Rayon “Kawah” Chondrodimuko berkomiten untuk terus mengembangkan literasi kepada para kadernya, karena kemampuan literasi saat ini sudah menjadi salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh setiap individu.

     Sebagai bentuk tindak lanjut dari acara tersebut,  panitia sekolah kepenulisan PMII Rayon “Kawah” Chondrodimuko memberikan penugasan kepada para peserta untuk membuat artikel dengan tema bebas. Harapannya para peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang telah disampaikan oleh pemateri pada acara sekolah kepenulisan kali ini. 

Posting Komentar

0 Komentar