Oleh : Hana Malihatul Azizah
Berbagai dampak dari adanya virus corona tersebut memunculkan semangat kader sebagai sosok aktivis pergerakan yang selalu ada, guna membawa kemanfaatan dan kemashlahatan bagi umat. Lantas bagaimana layaknya seorang kader tetap bisa mengasah jiwa pergerakan yang berkualitas ditengah-tengah pandemi yang mendunia ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan Nilai Dasar Pergerakan seperti contoh pada unsur Hamblum Minan Nas yang dilakukan dengan ikut serta berbagai kegiatan sosial seperti kegiatan relawan peduli COVID-19. Melakukan penyemprotan disinfektan, pembagian masker, pentasyarufan bantuan bagi masyarakat yang kekurangan, dan lain sebagainya. Cara ini dapat dilakukan seorang kader untuk tetap mengasah jati diri sebagai pengabdi tiada henti. Keikut sertaan kader PMII dalam kegiatan tersebut tentu membawa dampak positif bagi masyarakat, kader, maupun organisasi. Selain kegiatan diluar rumah tersebut berbagai kegiatan yang bersifat didalam rumah juga dapat dilakukan, seperti mengisi amunisi yang dibutuhkan otak seorang intelek PMII. Layaknya mahasiswa yang berlatar belakang NU dan pesantren memiliki corak pemahaman inklusif keagamaan dan keilmuan umum yang kuat, membaca merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh. Buku-buku keilmuan dasar sangat penting dijamah, selain itu membaca berita-berita dan fakta terkini yang ada juga merupakan hal yang penting dilakukan seorang kader. Seiring pandemi yang terus mewabah tak kian henti, berita-berita hoax juga semakin bermunculan dilayar media. Analytical thinking yang dimiliki seorang kader menjadikan ia tak akan mudah tertipu oleh berita-berita hoax yang beredar, kader senantiasa mencari pembenaran akan suatu permasalahan.
Lain halnya kader kopri, upaya produktif yang dapat dilakukan dirumah yakni dengan mengasah keahlian sebagai seorang wanita. Kader wanita tentu tak dapat dipungkiri akan menjadi sosok ibu pertiwi dirumah pribadi. Memasak, mengatur rumah, dan pekerjaan rumah lainnya, selain itu wanita yang akan menjadi madrasarul ula bagi seorang anak tentu harus memiliki keahlian khusus ketika ingin menjadi sosok wanita aktifis diluar maupun di dalam rumah. Kemudian selain kiprah diluar sebagai sosok kartini pembebasan belenggu tradisi mungkin inilah kesempatan yang dapat digunakan untuk mengasah kemampuan sebagai seorang wanita.
0 Komentar