Essai : Menulis menjadi salah satu kegiatan kader untuk tetap Produktif di tengah Pandemi Covid-19

Oleh : Hana Malihatul Azizah

Belakangan ini telah kita ketahui sebuah makhluk berjenis virus telah diciptakan oleh tuhan semesta alam yakni virus COVID-19, masyarakat mengenal dengan istilah virus corona. WHO menetapkan virus ini sebagai pandemi sehingga presiden Joko Widodo menetapkan status darurat nasional corona. COVID-19 merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia virus ini dapat diketahui dengan infeksi saluran pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang parah berujung kematian. Sejauh ini, kita ketahui bahwa dampak yang ditimbulkan oleh virus corona bukan hanya kematian, namun bisa kita uraikan secara kronologis bahwa jenis virus ini menular, sehingga pemerintah di dunia seperti halnya pemerintah Indonesia menetapkan sebuah ikhtiar atau usaha untuk mencegah penularan virus ini yakni lockdown dan social distancing. Gerakan lockdown merupakan sebuah situasi dimana warga dilarang berkunjung ke tempat lainnya karena kondisi darurat atau bisa diartikan penutupan suatu tempat. Social distancing adalah menjaga jarak dengan sekitar. Dua himbauan pemerintah tersebut memberikan dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat seperti contoh, tempat-tempat umum yang biasanya dikunjungi oleh masyarakat kini menjadi sepi. Untuk menghindari penularan virus corona masyarakat lebih memilih berdiam diri dirumah mengindari kontak dengan orang lain sebisa mungkin. Toko-toko, pasar, dan tempat perbelanjaan terlihat seperti tak berpenghuni, ekonomi masyarakat yang berpenghasilan dari berjualan atau bekerja menjadi menurun. Seperti halnya banyak masyarakat yang ter-PHK karena adanya himbauan ini. Dari sini dapat kita ketahui banyak dampak yang ditimbulkan dari adanya virus corona.
Berbagai dampak dari adanya virus corona tersebut memunculkan semangat kader sebagai sosok aktivis pergerakan yang selalu ada, guna membawa kemanfaatan dan kemashlahatan bagi umat. Lantas bagaimana layaknya seorang kader tetap bisa mengasah jiwa pergerakan yang berkualitas ditengah-tengah pandemi  yang mendunia ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan Nilai Dasar Pergerakan seperti contoh pada unsur Hamblum Minan Nas yang dilakukan dengan ikut serta berbagai kegiatan sosial seperti kegiatan relawan peduli COVID-19. Melakukan penyemprotan disinfektan, pembagian masker, pentasyarufan bantuan bagi masyarakat yang kekurangan, dan lain sebagainya. Cara ini dapat dilakukan seorang kader untuk tetap mengasah jati diri sebagai pengabdi tiada henti. Keikut sertaan kader PMII dalam kegiatan tersebut tentu membawa dampak positif bagi masyarakat, kader, maupun organisasi. Selain kegiatan diluar rumah tersebut berbagai kegiatan yang bersifat didalam rumah juga dapat dilakukan, seperti mengisi amunisi yang dibutuhkan otak seorang intelek PMII. Layaknya mahasiswa yang berlatar belakang NU dan pesantren memiliki corak pemahaman inklusif keagamaan dan keilmuan umum yang kuat, membaca merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh. Buku-buku keilmuan dasar sangat penting dijamah, selain itu membaca berita-berita dan fakta terkini yang ada juga merupakan hal yang penting dilakukan seorang kader. Seiring pandemi yang terus mewabah tak kian henti, berita-berita hoax juga semakin bermunculan dilayar media. Analytical thinking yang dimiliki seorang kader menjadikan ia tak akan mudah tertipu oleh berita-berita hoax yang beredar, kader senantiasa mencari pembenaran akan suatu permasalahan.
Lain halnya kader kopri, upaya produktif yang dapat dilakukan dirumah yakni dengan mengasah keahlian sebagai seorang wanita. Kader wanita tentu tak dapat dipungkiri akan menjadi sosok ibu pertiwi dirumah pribadi. Memasak, mengatur rumah, dan pekerjaan rumah lainnya, selain itu wanita yang akan menjadi madrasarul ula bagi seorang anak tentu harus memiliki keahlian khusus ketika ingin menjadi sosok wanita aktifis diluar maupun di dalam rumah. Kemudian selain kiprah diluar sebagai sosok kartini pembebasan belenggu tradisi mungkin inilah kesempatan yang dapat digunakan untuk mengasah kemampuan sebagai seorang wanita.

Posting Komentar

0 Komentar