Asmaralokaku Tanpa Batas




Karya : Maghfirotul Laili

Surya masih sama dengan kemarin
Hanya sedikit lebih hangat dari sisa kopi
Pagi ini kenangan 15 tahun lalu terseduh
Bersama harumnya minya wangi ayah pagi itu

Pipi gembul yang disayangnya penuh kasih
Pundak keras yang melembut sebagai asmaraloka
Lelahnya lenyap seiring aku terlelap di sini
Dan kembali menyayangku yang dibuai fantasi mimpi

Tak banyak kata, tapi langsung bertindak
Tak perlu waktu, tapi segera beranjak
Bibirnya bergetar tanpa suara
Tulus kasihnya masih berdzikir sama

Kini kerut kusam dahinya jujur
Bukti perjuangan nasib yang mujur
Letihnya merebahkan tubuhnya di kasur
Memejamkan mata sambil berdo'a, Tuhan.. jadikan keluargaku makmur

Tanpa peduli beranjak mencari nafkah
Saat itu tenagamu kau paksa gagah
Meskipun setiap hari 4 kapsul setidaknya
Atau justru menahan sakit yang menyiksa

Rindu ini telah membahana
Kini anakmu jauh di negeri sebelah
Mendambakan kembali peluk ayah
Ayah yang diam tapi dia asmaraloka

Malang, 19 November 2019

Posting Komentar

0 Komentar