FONDASI BERDIRINYA PMII

MALANG – Minggu (13/12/2020) pukul 09.00-12.00 WIB, materi ke-6 MAPABA XXVII PMII Rayon “Kawah” Chondrodimuko yaitu tetang "Keaswajaan". Penyampaian materi secara online via aplikasi zoom tersebut terbagi menjadi dua kelas, yaitu Kelas A dan Kelas B. Kelas A menghadirkan Sahabat Muhammad Faishol sebagai pemateri dan Sahabati Arinda sebagai moderator. Kelas B menghadirkan Sahabat A. Fattah Wahhab sebagai pemateri dan Sahabat Reyhan sebagai moderator.

Pemateri menjelaskan kepada seluruh calon anggota baru PMII Rayon “Kawah” Chondrodimuko mengenai sejarah Aswaja, pentingnya memahami Aswaja, dan seberapa pentingnya Aswaja sendiri dalam PMII.

Aswaja (Ahlussunah wal Jama’ah)  merupakan salah satu di antara banyak aliran dan sekte yang bermuculan dalam ajaran Islam. Di antara semua aliran yang ada,  aswajalah yang memiliki banyak pengikut dan telah menjadi golongan terbesar di penjuru dunia, bahkan paling banyak di antara organisasi islam yang lain. Kini Aswaja merupakan peranan terpenting dalam perkembangan pemikiran Islam. 

Aswaja sendiri memiliki arti yang terbentuk menjadi Ahl Sunnah Wal Jama’ah. Yang artinya Ahl  (golongan atau pengikut), Al-Sunnah (Segala sesuatu yang diajarkan oleh Rasulullah SAW), Al-Jama’ah (sesuatu yang telah disepakati oleh para Sahabat Rasul pada masa Al-Khulafaur Rasyidin yakni sahabat yang lima). Sehingga dapat dikatakan bahwa Aswaja merupakan ajaran yang mengikuti semua ajaran Islam yang telah di ajarkan di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Aswaja tidak lahir dan muncul begitu saja, ada banyak hal yang mempengaruhi proses kelahirannya dari sejarah yang ada. Di antaranya yang cukup populer yaitu tingginya suhu konstelasi politik yang terjadi pada masa pasca Nabi wafat. Kematian Utsman bin Affan, khalifah ke-3, menyulut berbagai reaksi. Utamanya, karena ia terbunuh, tidak dalam peperangan. Hal ini mempengaruhi  semangat banyak kalangan untuk menuntut Imam Ali, pengganti Utsman untuk bertanggung jawab. Terlebih, bahwa pembunuh di ketahui  masih memiliki hubungan darah dengan Ali. Oleh karena itu, ia tidak segera mendapat hukuman setimpal, dan masih banyak lagi sejarah munculnya Aswaja.

Aswaja juga merupakan bagian integral dari sistem keorganisasian PMII. Dimana dalam NDP (Nilai Dasar Pergerakan) disebutkan bahwa ASWAJA merupakan metode pemahaman dan pengamalan keyakinan Tauhid. Dari latar belakang tersebut lahirlah Ahlussunnah wal Jama’ah sebagai Manhaj Al-Fikr (metode berpikir) dan Manhaj Al-Harakah (Landasan Bergerak). PMII sebagai salah satu pergerakan mahasiswa islam melihat bahwa gagasan tersebut sangat relevan dengan perkembangan zaman.

Bagi PMII, Aswaja merupakan ruang untuk menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang sempurna bagi setiap tempat dan zaman. Oleh karena itu, pada acara MAPABA XXVII PMII Rayon “Kawah” Chondrodimuko, pemateri memberikan pemahaman tentang pentingnya Aswaja selain sebagai ajaran islam, Aswaja juga sebagai fondasi berdirinya PMII. Karena para calon anggota baru PMII Rayon “Kawah” Chondrodimuko harus memiliki pemahaman mengenai hal tersebut yang diharapkan dapat mencetak kader PMII yang memiliki jiwa dan pemahaman Aswaja sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dengan berpegang pada prinsip-prinsip tawassuth (moderat), tawazun (berimbang), ta’adul (netral atau adil), dan tasamuh (toleran).

Posting Komentar

0 Komentar